19 November 2019

Tidak bahagia karena mengejar kebahagiaan


Well, ketika lo ditanya, “apasih yang buat lo bahagia?”

Pasti, kebanyakan dari kita akan menjawab, 
“gue bahagia saat bersama orang-orang terkasih gue, gue bahagia saat gue berhasil meraih cita-cita gue, gue bahagia saat pencapaian gue berhasil, gue bahagia saat blablabla… yg baik-baiklah pokoknya.”

Karena ga ada satu pun orang yang akan menjawab “gue bahagia disaat gue terpuruk.” No!!

But hey guys! We knows that happily ever after is didn’t exist. Yes, there is no eternal happiness in this world.

Jadi, perasaan bahagia adalah sesuatu yang bersifat sementara , dan terus menerus berusaha mengejarnya akan menjadi sebuah adiksi yang berbahaya.

Gue belajar, bahwa bahagia dan tidak bahagia merupakan sebuah fase dalam hidup yang selalu hadir berdampingan dan harus dilalui. 
Dan tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa terhindar dari kesedihan, keterpurukan, atau kegagalan.

Dan gue percaya “Kebahagiaan akan datang dengan sendirinya setelah berbagai prahara dapat kita lalui.”


So guys, don’t give up for you and me. And keep on fire

Diya
19 November 2019

18 November 2019

Mulai Hari Ini, Kau Akan Melihat Aku Berbeda

Mulai hari ini, kau akan melihat aku berbeda.


Tak akan lagi kau temukan mataku menangkap setiap gerak-gerikmu. 
Tak akan lagi aku tertarik untuk dekat-dekat denganmu. 
Tak akan lagi kau lihat ada beribu tanda bahwa padamu aku masih menaruh rasa.

Kejanggalan-kejanggalan aku yang tak membuka topik pembicaran. 
Serta peraasan tertarik dengan tiap perkataan-perkataan. 
Juga hilangnya gelak tawa-tawa kecil di depan setiap leluconmu yang sebenarnya biasa saja. 
Takkan kau jumpai lagi dalam diriku.

Ketika nanti kau menangkap bola mataku, 
carilah dengan sebenar-benarnya mencari dan kau hanya akan menemukan ketersia-siaan karena tak ada lagi perasaan istimewa di sana. 

Kau tak lebih atau bahkan sama dengan mereka. 
Sebaiknya memang begitu. 
Kau mawar bagiku. 
Semakin kugenggam, semakin aku yang terluka.  


Semoga ia yang sekarang merawatmu, tak merontokkan kelopakmu; pun tak menumbuhkan duri yang baru.



Karena mulai hari ini, kau akan melihat aku berbeda.

-mbeeer -

20 Oktober 2019

Sepenggal sajak tentang, Happy (Failed) 3rd Anniversary

Teruntuk kamu, yang hadir dengan kesederhanaan.

Banyak orang meyakini, kita adalah dua manusia yang tak sepatutnya bersama.
Selayaknya kita tak perlu saling tertawa dan saling membuat bahagia.

Dulu kita masih sama-sama keras kepala.
Mengacuhkan pendapat mereka dan menciptakan kisah kita sendiri.
Tanpa perlu ada yang tahu kita terus berbahagia.
(atau hanya aku saja yang bahagia?)

Lalu kamu menyerah. Pun begitu denganku.

Dan pada akhirnya kita memutuskan untuk menulis kisah kita masing-masing.

Seseorang berkata padaku,
Terkadang kita harus sadar kapan saatnya untuk meraih dan kapan saatnya untuk melepas.

Aku percaya.
Bukan suatu kebetulan Tuhan mempertemukan kita dalam satu skenario.
Jika saat ini kita tidak lagi menjadi tokoh utama dalam skenario itu, tidak apa.

Bukannkah hati selalu tahu kemana dia akan kembali?

Mungkin benar, dia rumah bagimu. Bukan aku.

07 Oktober 2019

Still never enough

I think you love me, but we can’t escape the fact that i’m not enough for you. 
I knew this was going to happen. So i’m not blaming you for (still) choose her. 
I’m not angry, either. I should be, but I’m not. 
I just feel pain. A lot of pain. 
I thought i could imagine how much this would hurt, but i was wrong.

I know, i still never enough for you. And for your family.
Just her. Only her.

Goodbye for the third time.
Just go away for me. And i will be fine, trust me.

Diya
07 Oktober 2019

26 Juni 2019

Jika memang tidak ditakdirkan

"Ini bukan perkara waktu. Entah dia ataupun aku yang menemukan lebih dulu. Jika memang tidak ditakdirkan, kebersamaan kita tak akan pernah berlangsung lama."

mangatapurnama -