Singkat cerita, aku pernah begitu mencintai seseorang,
sepenuh hati, sepenuh jiwa,
boleh kubilang ia menjadi kebanggaanku.
Tidak ada celah bagiku untuk menilai kekurangannya.
Betapa di mataku, dia selalu terlihat cukup, selalu.
Betapa seluruh dirinya ku terima baik di hidupku.
Memercayainya, kulakukan bahkan tanpa dia meminta aku untuk itu.
Namanya, selalu menjadi semoga dalam doaku.
Mungkin, semesta sudah bosan mendengar permohonanku atasnya.
Jika dia bertanya kenapa aku melakukan semua itu?
Jawabku sederhana,
Karena aku cuma punya hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar