Aku merindukan kalian sahabat
Rindu akan ocehan yang bergema
Rindu akan amarah yang mendewasakan
Rindu akan tawa yang mendamaikan
Kenangan-kenangan itu perlahan kembali ke pikiran ini
Menari-nari dengan santai hingga membuatku tanpa sadar telah
berenang kembali ke masa itu,
Sabtu, 08 Juni 2013
Lapangan itu menjadi saksi bisu kisah kita
Dengan segala ekspresi yang membumbuinya
Ada tawa dan tangis, ada sedih dan bahagia, ada bangga dan
rasa tak percaya
Semua berpadu tanpa kita rencanakan
Sama seperti setiap kejadian yang kita lewati
Sadarkah kalian bahwa persahabatan kita seperti lima jari di
tangan kita?
Mereka berbeda tapi saling melengkapi
Ada si jempol yang sangat dihormati. Dia tak pernah bosan memuji
dan memberi semangat. Walau terkadang dia suka jahil mengolok-olok. CD
Ada telunjuk. Si pandai yang senang sekali memerintah
bahkan menuduh sembarangan. G E
Ada jari tengah yang sombong dan suka merendahkan. Dia
selalu menganggap dirinya yang terhebat diantara yang lainnya.
Ada si manis yang baik hatinya. Dia selalu berhasil
mengambil hati siapapun, sehingga ia selalu mendapat hadiah yang sangat sering
membuat iri keempat jari lainnya. Cincin. J
Dan yang terakhir, ada si kelingking yang mungil. Yang
selalu senang hati memaafkan, dan tak
pernah malu untuk meminta maaf.
Kita berbeda, tapi aku bangga memiliki sahabat seperti
kalian.
Dan kini aku merindukanmu, Sahabat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar