Jatuh cinta adalah hal yang paling tidak demokratis. Kita nggak bisa
memilih bahkan menolak untuk tidak menyayangi seseorang -Raditya Dika-
Berawal dari sebuah pertemuan singkat.
Dengan senyum dan tawamu kau berhasil menyihirku. Membuatku
kecanduan dengan segala pesonamu.
Hari demi hari berlalu dan hubungan kita semakin dekat
saja.Hingga suatu kali aku sadar telah melakukan satu kesalahan.
Entahlah, aku sendiri bingung sebenarnya apa yang membuat
diriku akhirnya melakukan kesalahan itu.
Benarkah hanya karena kicauan teman-temanku, yang selalu
menggodai kita berdua hingga membuat ku merasa tak enak padamu? Sebab aku tak ingin kau merasa terganggu.
Atau sebenarnya karena hatiku selalu merasa kesal setiap
melihat kau bersama para pengagummu?
Tapi satu yang pasti. Saat perkataanmu berhasil menamparku
telak. “Kaka duluan aja ke atas. Aku belakangan. Ga enak. Kaka tau kan, ntar kita digosipin lagi.”
Dan sejak saat itu, perkataanmu terus menghantui pikiranku.
Jadi benar, selama ini kau terganggu akan kicauan teman-temanku. Bodoh! Mengapa
aku baru menyadarinya. Lalu kenapa hatiku menjadi sakit?
Jatuh cinta itu terkadang membingungkan. Disaat akal sehat dan perasaan
tidak bisa berjalan selaras.
Kita terjebak dalam hubungan semu atas nama keluarga.
“Kakak-adik”. Hanya sebatas itu. Kenyataan itu membuatku takut. Bagaimana jika aku tak bisa mengatasi rasa
ini? Bagaimana jika rasa ini akan bertambah dan bertambah setiap detiknya?
Aku terlalu munafik, hingga
terus menyangkal perasaan ku sendiri.
Aku terlalu takut untuk jatuh dalam jeruji kesedihan.
Aku terlalu cemburu hingga tak sanggup lagi melihat
keramahan yang kau bagi pada setiap penggemarmu.
Aku terlalu egois hingga tidak memperdulikan akibat dari kesalahan
yang aku lakukan.
Yang paling menyakitkan adalah disaat kita sadar bahwa kita telah
berjalan terlalu jauh menuju kubangan penyesalan.
Dan inilah yang terjadi padaku. Akhirnya, kita berada pada
sudut-sudut yang berjauhan, hingga tanganku tak mampu lagi menjangkau mu.
Seperti kata orang bijak, penyesalan selalu datang
belakangan. Dan aku pun menyesal karena terlambat menyadarinya, bahwa aku telah
jatuh cinta padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar